Patroli Pencegahan Kebakaran Hutan di Cagar Alam Pulau Saobi

Rabu, 03 September 2025 BBKSDA Jawa Timur

Sumenep, 3 September 2025. Pulau Saobi, yang berada di gugusan Kepulauan Madura, menyimpan lanskap unik berupa savana yang membentang luas. Namunkeindahan itu menyimpan ancaman laten, setiap musim kemarau, satu percikan kecil api saja bisa berubah menjadi kobaran api yang melahap vegetasi dan mengganggu keseimbangan ekosistem.

Ancaman ini tidak hanya datang dari kondisi alam, tetapi juga dari aktivitas manusia. Jalan alternatif yang menghubungkan dusun di Desa Saobi kerap dilalui warga, dan tidak jarang puntung rokok terbuang begitu saja. Di kebun jati yang berbatasan langsung dengan kawasan konservasi, praktik membakar daun kering menjadi kebiasaan yang berisiko tinggi.

Menyadari potensi tersebut, Balai Besar KSDA Jawa Timur bersama Masyarakat Mitra Polhut melakukan patroli pencegahan kebakaran hutan pada akhir Agustus 2025. Selama sepekan, tim menyusuri savana, jalur perlintasan desa, hingga tepian kebun masyarakat.

Patroli ini tidak hanya bertujuan menemukan titik rawan, tetapi juga mengajak masyarakat sekitar untuk memahami bahaya kebakaran hutan. Sosialisasi dilakukan di lapangan, di tengah aktivitas warga, dengan pesan sederhana namun tegas: api sekecil apapun bisa menjadi bencana bagi seluruh pulau.

Langkah nyata pun diambil. Sekat bakar dibuat secara manual di antara kebun warga dan hutan, menjadi benteng sederhana agar api tidak merambat masuk. Warga pengguna jalan alternatif yang melintas di dalam kawasan diberi pemahaman untuk tidak membuang putung rokok atau menyalakan api sembarangan.

Para petani diingatkan bahwa membuka lahan dengan cara membakar semak bukanlah pilihan yang bijak. Edukasi semacam ini menjadi jembatan penting, karena tanpa keterlibatan masyarakat, upaya konservasi akan selalu rapuh.

Meski patroli berhasil memetakan titik rawan dan meningkatkan kesadaran, pekerjaan rumah masih menanti. Papan nama kawasan konservasi yang sudah using perlu segera diperbarui agar identitas Cagar Alam Pulau Saobi tetap jelas.

Papan peringatan harus dipasang di lokasi-lokasi strategis untuk mengingatkan semua pihak akan bahaya kebakaran. Beberapa pal batas yang rusak juga menuntut perhatian, karena batas kawasan adalah garda terdepan yang menjaga garis pemisah antara hutan dan lahan garapan warga.

Patroli di Pulau Saobi lebih dari sekadar rutinitas tahunan. Ia adalah wujud komitmen menjaga keseimbangan alam, mencegah kehilangan yang lebih besar, dan memastikan bahwa savana tetap hijau untuk generasi mendatang. Seperti yang selalu diyakini para rimbawan, mencegah lebih bijak daripada memadamkan. Karena sekali api menjilat hutan, waktu puluhan tahun tidak cukup untuk mengembalikan seluruh harmoni yang hilang. (dna)


Sumber: Bidang KSDA Wilayah 2 Gresik – Balai Besar KSDA Jawa Timur

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini