Kolaborasi BBKSDA Sumatera Utara dan OVAID untuk Penguatan Upaya Konservasi Orangutan

Selasa, 04 November 2025 BBKSDA Sumatera Utara

Medan, 3 November 2025 — Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara menerima donasi Emergency Kit Bag dari Orangutan Veterinary Aid (OVAID) pada Jumat, 31 Oktober 2025. Bantuan tersebut berisi berbagai peralatan dan barang yang siap digunakan dalam kegiatan penyelamatan satwa di lapangan.

OVAID merupakan lembaga amal sukarela yang dibentuk pada tahun 2014, dengan dedikasi utama dalam menyediakan peralatan medis, obat-obatan, serta dukungan tenaga dokter hewan untuk pusat-pusat penyelamatan orangutan di Indonesia dan Malaysia.

Selama beberapa tahun terakhir, OVAID telah aktif memberikan dukungan kepada mitra BBKSDA Sumatera Utara, yaitu Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) dan Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC), dalam upaya penyelamatan, rehabilitasi, dan pelepasliaran orangutan di wilayah Sumatera Utara dan Aceh.

Bentuk kolaborasi ini tidak hanya berhenti pada penyediaan peralatan medis. Pada bencana longsor yang terjadi pada November 2024 di Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orangutan Batu Mbelin, Sibolangit, OVAID turut berperan penting dalam memberikan bantuan berupa donasi peralatan medis untuk memulihkan fasilitas klinik yang mengalami kerusakan cukup parah akibat kejadian tersebut.

Kepala BBKSDA Sumatera Utara, Novita Kusuma Wardani, S. Hut., M.AP., M. Env., menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas dukungan keberlanjutan yang diberikan OVAID.

“Kami sangat berterima kasih atas support OVAID dalam upaya penanganan kesehatan orangutan dalam kegiatan rescue, rehabilitasi, dan rilis. Kami berharap kerja sama dan dukungan ini dapat terus berlanjut di masa mendatang,” ujar Novita.

Sementara itu, perwakilan OVAID turut menyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan yang hangat dari BBKSDA Sumatera Utara.

“Kami mengapresiasi dukungan dan fasilitasi yang diberikan oleh BBKSDA Sumatera Utara, khususnya terkait dengan rekomendasi bebas bea masuk untuk penerimaan barang donasi kepada lembaga mitra konservasi orangutan di Sumatera Utara. Hal ini sangat membantu kelancaran upaya kami dalam mendukung kegiatan konservasi,” ungkap Dr Nigel Hicks BVSc MRCVS & Sara Fell Hicks BA (Hons).

Sinergi antara lembaga konservasi, organisasi internasional, dan masyarakat menjadi fondasi penting dalam menjaga keberlangsungan hidup orangutan, salah satu satwa endemik kebanggaan Indonesia yang kini semakin membutuhkan perhatian dan perlindungan bersama. 

Sumber: Dede Syahputra Tanjung, S.P. - Balai Besar KSDA Sumatera Utara

 

 

 

                

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini