Senin, 27 Oktober 2025 BBKSDA Sumatera Utara
Mahout sedang memperkenalkan anatomi tubuh gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus)
Simalungun, 27 Oktober 2025 – Suasana penuh keceriaan dan penuh semangat tampak di kawasan Aek Nauli Elephant Conservation Camp (ANECC), Simalungun. Ratusan pelajar dari berbagai sekolah berkunjung dalam kegiatan edukasi konservasi Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus)-satwa endemik yang kini berstatus terancam punah.
Kegiatan ini diawali dengan kunjungan 177 siswa-siswi MIS Bhakti Mandiri Pematangsiantar pada 11 Oktober 2025, didampingi oleh Kepala Sekolah Zainul Abdillah Situmorang, S.Pd.I, para guru, dan orang tua murid. Dalam kunjungan tersebut, para siswa mendapat kesempatan istimewa mengenal langsung empat gajah penghuni ANECC, yaitu Luis Vigo, Ester, Siti, dan Vini.
Dengan bimbingan para mahout (pawang gajah), para siswa belajar mengenali perilaku alami gajah, cara pemeliharaan, serta pentingnya melindungi satwa endemik Sumatera yang kini berstatus terancam punah ini. Mereka juga antusias mengikuti kegiatan interaktif seperti pemotongan kuku gajah, pengukuran berat badan manual dan pengamatan perilaku gajah sehari-hari.
Antusiasme pelajar tidak berhenti di sana. Kegiatan serupa berlanjut pada 15 Oktober 2025, saat 70 siswa SMA Swasta Singosari Delitua datang berkunjung, disusul oleh 50 siswa TK IT Al-Minhaj Ismalic School Simalungun pada 16 Oktober 2025. Semua peserta terlihat bersemangat dan aktif bertanya selama proses pembelajaran konservasi berlangsung.
Menurut Kepala Resor ANECC dan CA Batu Gajah, Bobby Purba, kegiatan edukasi semacam ini menjadi cara efektif untuk menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini.
“Konservasi adalah upaya pelestarian, pemeliharaaan, dan perlindungan agar tidak rusak atau musnah, sehingga manfaatnya dapat terus dirasakan oleh generasi mendatang,” jelasnya.
Bobby menambahkan bahwa ANECC berfokus pada pemeliharaan dan pengembangan populasi gajah jinak sebagai stok genetik, dan tahapan pemeliharaan yang sesuai dengan kebutuhan gajah jinak yang dikemas dalam bentuk paket edukasi konservasi agar masyarakat dan pelajar dapat belajar langsung mengenai upaya pelestarian Gajah Sumatera.
Selain kegiatan bersama gajah, ANECC juga memperkenalkan demplot budidaya anggrek dan kantong semar kepada para pengunjung. Kedua tanaman ini berasal dari kawasan KHDTK Aek Nauli yang dikoleksi dan dirawat secara intensif sebagai bagian dari upaya untuk menjaga keanekaragaman hayati dan menjadi sarana edukasi tambahan bagi pelajar.
Melalui kegiatan edukasi yang dikemas menarik ini, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara berharap dapat menumbuhkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap alam sejak usia dini, sekaligus memperkuat peran ANECC sebagai tempat belajar sekaligus menjaga kekayaan hayati Indonesia.
Sumber: Resor ANECC dan CA Batu Gajah - Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5