Konflik Monyet Ekor Panjang Mengguncang Jember, Tim Matawali BKKSDA Jatim Bergerak Cepat

Jumat, 14 November 2025 BBKSDA Jawa Timur

Jember, 12 November 2025. Di antara rimbun kebun belakang rumah dan dinding-dinding berlumut Dusun Tempuran, Desa Cakru, keresahan warga terus memuncak. Pada pagi dan sore hari, siluet Monyet Ekor Panjang / MEP (Macaca fascicularis) tampak melintas dari atap ke atap, memasuki pekarangan, memecahkan kaca jendela, hingga mengambil barang-barang milik warga.

 

Ketakutan itu akhirnya memanggil perhatian Tim Penyelamatan Satwa Liar (Matawali) Bidang KSDA Wilayah III Jember, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA Jatim) yang pada Rabu, 12 November 2025, turun langsung untuk menindaklanjuti laporan konflik satwa yang semakin intens.

 

Upaya penanganan dilakukan secara kolaboratif, melibatkan Jaringan Satwa Indonesia (JSI), Polsek Kencong, Kepala Desa Cakru, serta Puskeswan Kencong dengan penyisiran rumah-rumah warga untuk memetakan pola pergerakan MEP. Satu kandang jebak dipasang sebagai langkah mitigasi berbasis perilaku satwa, diharapkan mampu mengamankan individu yang meresahkan tanpa mengganggu anggota kelompok lainnya.

 

Di lokasi berbeda, ketegangan meningkat ketika dua anak di Desa Umbulsari menjadi korban gigitan MEP peliharaan. Tim bergerak cepat menuju Pondok Pesantren Tawinul Ulum, tempat satwa tersebut dirawat pemiliknya.

 

Setelah proses evakuasi, ditemukan luka serius pada perut MEP akibat besi pengikat. Dokter hewan JSI melakukan pembiusan dan penanganan luka, sebelum satwa diamankan ke kandang transit Bidang KSDA Wilayah III Jember. Tindak lanjut pemulihan lebih lanjut telah dijadwalkan bersama dokter hewan Dinas Peternakan pada 15 November 2025.

 

Sementara itu, arus laporan dari warga terus berdatangan. Pada hari yang sama, tim kembali merespons informasi dari warga Lingkungan Cangkring, Patrang mengenai satu individu MEP betina yang telah lama dipelihara dan mulai membahayakan lingkungan sekitar. Satwa tersebut kerap menunjukkan perilaku agresif, terutama saat mengalami siklus menstruasi, sehingga menimbulkan kecemasan bagi tetangga sekitar.

 

Dengan kesadaran dan itikad baik, pemilik bernama Sampurno menyerahkan satwa tersebut secara sukarela kepada BKSDA. Sebelumnya ia berencana melepasliarkan sendiri MEP tersebut, namun mengurungkan niat karena menyadari risiko konflik baru apabila dilepas tanpa kajian habitat dan perilaku. Kini, satwa betina tersebut telah berada di kandang transit Kantor Bidang KSDA Wilayah III Jember sebagai bagian dari upaya penanganan dan asesmen lanjutan.

 

Rangkaian kejadian ini kembali menegaskan tantangan besar pengelolaan satwa liar di lanskap yang berubah cepat. Namun di balik ketegangan itu, terlihat jelas komitmen bersama untuk menjaga keselamatan manusia tanpa mengabaikan martabat satwa liar. Monyet ekor panjang, spesies sosial yang adaptif dan cerdas, menjadi pengingat bahwa harmoni hanya dapat terjaga melalui penanganan ilmiah, kolaboratif, dan berkelanjutan. (dna)

 

Sumber: Bidang KSDA Wilayah 3 Jember – Balai Besar KSDA Jawa Timur

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini