Jumat, 17 Oktober 2025 BBKSDA Sumatera Utara
Temuan sarang orangutan di CA Dolok Sibual-buali
Tapanuli Selatan, 17 Oktober 2025 — Tim Patroli Gabungan yang dipimpin oleh Parta Basmely (Kepala Resor CA Dolok Sibual-buali) bersama Masyarakat Mitra Polhut (MMP) dan Pusat Perlindungan Orangutan (Center for Orangutan Protection-COP) melaksanakan patroli kawasan di Cagar Alam (CA) Dolok Sibual-buali pada 6-10 Oktober 2025.
Kegiatan patroli dilakukan di Desa Situmba Julu, Dusun Mandurama, Kelurahan Beringin Tower (grid N11W18-N11W18-IB3, dan N11W18-1B2). Tujuannya adalah untuk menjaga keamanan kawasan konservasi, memantau kondisi batas kawasan, serta mendata potensi satwa dan tumbuhan liar di dalam area konservasi.
Selama patroli, tim tidak menemukan satwa secara langsung, namun berhasil mengidentifikasi sejumlah tanda tidak langsung yang menunjukkan aktivitas dan keberadaan berbagai jenis fauna. Temuan tersebut meliputi sarang orangutan kelas C dan D, yang menjadi indikator penting keberadaan orangutan tapanuli (Orangutan tapanuliensis) di kawasan ini.
Selain itu, tim juga menemukan jejak rusa (Cervus sp.), kijang (Muntiacus muntjak), babi hutan (Sus scrofa), kambing hutan (Capricornis sumatraensis) serta jejak trenggiling (Manis javanica). Tak hanya itu, ditemukan pula sarang dan bagian tubuh landak (Hystrix sp.) yang mengindikasikan adanya interaksi alami antara satwa liar dengan ekosistem.
Selain potensi fauna, tim juga mendapati sekitar 70 batang tanaman aren yang tumbuh secara alami, serta berbagai tumbuhan liar dan obat tradisional seperti mayang, hoteng, hayu andolok, anggrek dan gagatan harimau.
Tim juga menemukan beberapa ancaman ringan, di antaranya pal batas kawasan yang berlumut, rapuh, dan sebagian roboh serta satu lubang jebak bekas perburuan dalam kondisi tidak aktif. Sebagai tindak lanjut, dilakukan pembersihan dan pemeliharaan batas kawasan, pemasangan lima plat seng bertuliskan “CA Dolok Sibual-buali”, serta satu spanduk himbauan “larangan berburu” di titik perbatasan kawasan.
Patroli ini menempuh jarak sekitar 5 kilometer dengan medan berbukit dan banyak aliran sungai, sehingga petugas kerap harus menyeberangi atau mengikuti alur sungai menuju lokasi target. Di beberapa titik, tim juga melewati kawasan kawah aktif yang memiliki semburan uap, lumpur, dan air panas, sehingga diperlukan kewaspadaan tinggi selama perjalanan.
Kondisi cuaca di kawasan Sibual-buali umumnya berkabut pada pagi hari, cerah menjelang siang, dan terkadang gerimis pada sore hari. Cuaca yang berubah-ubah ini turut menjadi tantangan bagi tim dalam melaksanakan patroli.
Kegiatan patroli ini melibatkan Efrina Rizkiyah, Fahmi Humala, Fazri Alghipari, serta personel dari COP (Rangga dan Yoga) dan Masyarakat Mitra Polhut (Ruslan dan Khiruddin).
Sebagai satu-satunya petugas perempuan, Efrina menuturkan bahwa ia berusaha keras mengimbangi langkah rekan-rekan laki-laki, terutama saat menyeberangi sungai dan melewati tanjakan terjal. Hal ini menunjukkan semangat dan keterlibatan aktif perempuan dalam kegiatan konservasi di lapangan.
Berdasarkan hasil patroli, tim merekomendasikan agar patroli kawasan dilakukan secara berkala dengan melibatkan masyarakat setempat serta lembaga mitra konservasi, guna memperkuat pengamanan dan menjaga kelestarian ekosistem CA Dolok Sibual-buali di masa mendatang.
Sumber: Resor CA Sibual-buali - Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5