Senin, 29 September 2025 BBKSDA Sumatera Utara
Gajah dari Barumun Nagari Wildlife Sanctuary saat tiba di Pusat Latihan Gajah Holiday Resort, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Jumat (26/9/2025).
Medan, 29 September 2025 — Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumut kembali memindahkan (relokasi) tujuh ekor Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) dari Lembaga Konservasi Barumun Nagari Wildlife Sanctuary (BNWS) di Padang Lawas Utara, Jumat (26/9/2025).
Tiga ekor gajah bernama Aini, Tanti dan Sutan direlokasi ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Holiday Resort di Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Sedangkan empat ekor gajah lainnya, yaitu Poppy (induk) dan dua anaknya (Nathalia dan Uli), serta Ratna direlokasi ke Rahmat Zoo di Kabupaten Serdang Bedagai.
Pemindahan ini dilakukan dengan pertimbangan utama kesejahteraan satwa (animal welfare). Evaluasi Balai Besar KSDA menunjukkan bahwa pengelolaan gajah di BNWS menurun pasca pandemi Covid-19 akibat keterbatasan pendanaan. Untuk menjamin kesejahteraan gajah, satwa-satwa tersebut perlu memperoleh fasilitas dan perawatan yang lebih memadai. Oleh karena itu, pemindahan diperlukan agar gajah tetap sehat, terawat, serta dapat berkembang biak di lokasi yang baru dengan dukungan fasilitas dan sumber daya yang lebih baik."
Proses translokasi telah dipersiapkan secara matang: gajah diberikan pakan tambahan, dipantau kesehatan dan perilakunya, serta pemeriksaan medis terakhir pada 23 September 2025 oleh tim dokter hewan Balai Besar KSDA Sumatera Utara. Kendaraan khusus, obat-obatan, pakan, serta mahout berpengalaman juga disiapkan untuk menjamin perjalanan mereka menuju lokasi tujuan berlangsung aman.
Relokasi ini juga menjadi pengingat serius bahwa populasi Gajah Sumatera di alam liar kini diperkirakan hanya tersisa sekitar 1.100 individu. Spesies yang dulu mendominasi hutan Sumatera kini terus terdesak oleh perburuan, interaksi negatif dengan manusia serta kerusakan habitat. Tanpa intervensi, keberadaan mereka di alam bisa benar-benar hilang.
Dengan distribusi baru, jumlah gajah jinak di Sumatera Utara kini tersebar di beberapa lokasi: PLG Holiday Resort (7 ekor), Rahmat Zoo (4 ekor), ANECC (7 ekor) dan Medan Zoo (1 ekor). Strategi ini dinilai penting untuk membentuk koloni sehat, mencegah penyebaran penyakit serta memungkinkan pertukaran pejantan guna menghindari inbreeding.
Balai Besar KSDA Sumatera Utara menegaskan bahwa konservasi bukan sekadar menjaga hewan tetap hidup, tetapi memastikan mereka dapat tumbuh, berkembang biak dan menjadi bagian dari warisan alam Indonesia. Setiap gajah yang diselamatkan adalah simbol harapan agar generasi mendatang masih bisa menyaksikan keberadaan Gajah Sumatera di bumi Nusantara, bukan hanya dalam catatan sejarah.

Gajah dari Barumun Nagari Wildlife Sanctuary saat tiba di Rahmat Zoo, Kabupaten Serdang Bedagai, Senin (29/9/2025).
Sumber: Eva Suryani Sembiring dan Tim Bidang KSDA Wilayah III - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5