Jumat, 29 Agustus 2025 BKSDA Jambi
Jambi, 26 Agustus 2025 – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jambi menyelenggarakan Peningkatan Kapasitas Penyuluhan Kehutanan dalam rangka Mitigasi Interaksi Negatif Manusia dan Satwa Liar. Acara yang berlangsung selama dua hari, dari tanggal 26 hingga 27 Agustus 2025, bertempat di Hotel Aston Jambi.
Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Kepala Balai KSDA Jambi, Bapak Agung Nugroho, S.Si., M.A. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini dihadiri oleh 40 peserta dari 24 instansi/lembaga di Provinsi Jambi. Para peserta terdiri dari unsur fungsional penyuluh kehutanan, PEH, Polhut, personel BPPH, mitra LSM, dan jurnalis.
Kepala BKSDA Jambi mengatakan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan dan menyegarkan kemampuan sumber daya manusia penyuluh dan petugas terkait dalam menjalankan tugas outreach kepada masyarakat di sekitar hutan. Beliau juga menekankan pentingnya pengelolaan interaksi negatif, mengingat status populasi satwa kharismatik seperti Gajah Sumatera dan Harimau Sumatera yang terancam punah.
Kegiatan penyuluhan diharapkan berperan signifikan dalam mengubah persepsi masyarakat terhadap satwa liar, dari yang awalnya dianggap sebagai ‘hama’ menjadi bagian dari ekosistem yang harus dijaga. Selain itu, masyarakat juga perlu didampingi melalui kegiatan pemberdayaan ekonomi agar kesejahteraan tetap terjaga.
Kepala Balai juga menambahkan, secara kultural, satwa-satwa ini memiliki status sosial yang tinggi dan dihormati dengan sebutan ‘Datuk’, yang dapat menjadi modalitas penting dalam upaya mitigasi.
Setelah sambutan Kepala Balai, acara dilanjutkan dengan sambutan pembuka dari Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, drh. Indra Exploitasia Semiawan, M.Si. Beliau menekankan pentingnya peran penyuluh kehutanan sebagai ujung tombak dalam mengurangi interaksi negatif antara manusia dan satwa liar. Melalui Kegiatan Peningkatan Kapasitas Penyuluhan Kehutanan dalam Mitigasi Interaksi Negatif Manusia dan Satwa Liar ini, para penyuluh semakin cakap dalam menyampaikan informasi terkait interaksi egative manusia dan satwa liar.
Adapun peserta yang diundang berasal dari berbagai instansi, antara lain: Balai KSDA Jambi, Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Balai Besar TNKS, Balai TN Berbak Sembilang, Balai TN Bukit Tiga Puluh, KPHP, Platform Kolaborasi Bukit Tiga Puluh (PKMH), perusahaan swasta seperti PT. Alam Bukit Tiga Puluh, PT. WKS, PT. Lestari Asri Jaya, PT. Agronusa Alam Sejahtera, serta organisasi nirlaba seperti WWF-Indonesia, FZS, dan PT. REKI.
Pada tanggal 27 Agustus, materi yang disampaikan dalam kegiatan ini berasal dari empat narasumber kompeten, berasal dari :
Selain itu, diadakan pula sesi berbagi pengalaman dari lapangan yang disampaikan oleh drh. Zulmanudin dari tim medis, Bapak Ikawa dari Seksi KSDA Wilayah I yang telah mengabdi selama 28 tahun, serta Hilal dari Frankfurt Zoological Society (FZS) yang menjelaskan teknik perilaku satwa.
Di sesi akhir acara, narasumber dari BP2SDM yang didampingi oleh Kepala Balai KSDA Jambi, Bapak Agung Nugroho, memimpin Coaching Clinic. Peserta diajak berdiskusi interaktif untuk memperdalam pemahaman mereka tentang tantangan dan solusi di lapangan.
Diharapkan, setelah mengikuti kegiatan ini, para penyuluh dapat memiliki wawasan dan kemampuan yang lebih baik untuk menjadi agen perubahan di masyarakat, serta mampu menyampaikan informasi yang relevan guna mengurangi interaksi negatif antara satwa liar dan manusia.
Sumber: Balai KSDA Jambi
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0