Selasa, 02 September 2025 BBKSDA Sumatera Utara
Upaya penghalauan harimau dengan petasan
Desa Rih Tengah, 2 September 2025. Berita Kemunculan 1 (satu) ekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di perladangan masyarakat pada Rabu (27/8) sekitar pukul 17.53 Wib, bermula dari rekaman video handphone oleh salah seorang warga masyarakat Desa Rih Tengah, yang sedang mengolah tanah dari atas traktor bersama dengan operator traktor. Hasil rekaman video tersebut kemudian diinformasikan kepada Kepala Desa Rih Tengah, Sarianna Br Karo dan diteruskan ke Camat Kuta Buluh, Budi Mulia Tarigan, SE, MM.
Selanjutnya berbekal pengetahuan bahwa bahwa instansi yang berwenang menangani permasalahan satwa liar adalah Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Camat Kuta Buluh menghubungi petugas Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Resor TWA Deleng lancuk, Bergiat Sembiring, guna melaporkan informasi kemunculan harimau tersebut.
Rekaman video kemunculan Harimau Sumatera ini kemudian beredar luas di media sosial yang membuat keresahan masyarakat terkait keamanan dalam melakukan aktvitas ke ladang. Tim Balai Besar KSDA Sumatera Utara dari Resor TWA Deleng Lancuk, dikoordinir Kepala Resort, Samuel Siahaan, S.P., beserta stafnya Bergiat Sembiring dan Febernando Surbakti, bergerak cepat merespon laporan serta keresahan warga dengan menyambangi lokasi, pada Kamis (28/8) sekitar pukul 12.30 Wib. Di lokasi Tim berkoordinasi dengan Kepala Desa Rih Tengah, Sekretaris Desa, Sariono Sembiring, dan salah satu warga, Serasi Sembiring.
Tim melakukan penyisiran lokasi dan menemukan 1 jejak tapak Harimau Sumatera berukuran lebar 10 cm, yang masih tampak terlihat bekas jejaknya. Kemudian petugas Resor menyalakan petasan sebanyak 2 buah, dengan tiap dentuman sebanyak 14 kali. Tujuannya untuk menghalau/mengusir harimau agar masuk kembali ke hutan. Disamping itu, untuk memberikan rasa aman dan tenang bagi warga masyarakat Desa Rih Tengah.
Sekitar pukul 14.30 Wib, Tim kembali ke kantor Desa Rih Tengah guna mengkoordinasikan upaya bersama dalam penanganan atas kemunculan Harimau Sumatera sambil terus memantau perkembangan. Di kantor desa, Tim berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti Ketua BPD Rih Tengah, Toto Pranata Sembiring, Personil Polsek Kuta Buluh, Aipda Topan Bangun dan Aipda Delta Tarigan, Sersan Satu Usman dari Koramil 05 /Payung, serta Camat Kuta Buluh, Amir Sembiring. Hasil pertemuan disepakati akan kembali ke lokasi munculnya Harimau untuk memantau dan menyalakan petasan, dengan harapan agar satwa liar tersebut kembali ke hutan dan semakin menjauh dari aktivitas dan permukiman masyarakat.
Penyerahan bantuan petasan kepada 3 kepala desa dan warga
Selain itu, Tim Balai Besar KSDA Sumatera Utara juga memberikan sosialisasi serta himbauan kepada pemerintahan desa untuk disampaikan kepada warga agar tidak melakukan aktivitas di sore hari dan pulang ke rumah sebaiknya lebih cepat, ke ladang tidak sendiri sendiri namun bersama-sama, kemudian warga tidak melakukan perbuatan memasang jerat dekat hutan, memburu, melukai ataupun meracuni satwa khususnya yang dilindungi undang-undang sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018.
Usai berkoordinasi di kantor Desa Rih Tengah, sekitar pukul 16.00 Wib, Tim kembali ke lokasi kemunculan harimau untuk mengecek dan memonitoring. Sebelum tiba di lokasi Tim bersama KPH XV Kabanjahe, Kepala Desa Rih Tengah, Ketua BPD Rih Tengah, personil Polsek Kuta Buluh, personil Koramil 05 /Payung, serta staf Camat Kuta Buluh, meluangkan waktu mengadakan pertemuan dengan PT Wampu Electric Power (WEP) di kantor PT WEP yang diterima Habibullah Hasibuan (Staf Bagian HSE PT WEP) didampingi Hastulo Zebua (Humas PT WEP), Taufik Wahid Nasution (Pengamanan Polda Sumut).
Dalam pertemuan singkat tersebut Tim menyampaikan himbauan dan ajakan untuk bersama sama berperan serta dalam penanganan permasalahan munculnya Harimau Sumatera yang lokasinya berada berdekatan dengan kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) PT WEP. Sehingga kepada pihak manajemen disampaikan pesan untuk menghimbau dan mengingatkan agar seluruh karyawan lebih waspada dan berhati-hati. Usai pertemuan dilanjutkan dengan kembali menyalakan petasan di lokasi munculnya Harimau Sumatera.
Pada hari kedua, Jumat (29/8) sekitar pukul 10.00 Wib Tim gabungan Balai besar KSDA Sumatera Utara bersama sama Forkopincam terdiri Camat Kuta Buluh, Kapolsek Kuta Buluh AKP Poltak Hamonangan Hutahaean, SH, Kepala Desa Rih Tengah, Kepala Desa Ujung Deleng, Kepala Desa Tanjung Merahe, Tim UPT KPH XV Dinas LHK Provinsi Sumut, serta staf HSE PT Wampu Electric Power (WEP) untuk ketiga kalinya menyalakan petasan sebanyak 2 buah, masing-masing oleh Camat dan Kapolsek Kuta Buluh. Disamping itu, dilakukan juga penyerahan petasan secara simbolis kepada 3 Kepala Desa yaitu Kepala Desa Rih Tengah, Kepala Desa Ujung Deleng dan Kepala Desa Tanjung Merabe serta 1 warga masyarakat pemilik lahan tempat lokasi munculnya Harimau Sumatera, yang diserahkan oleh Camat Kota Buluh, Kapolsek Kuta Buluh dan Staf Resor TWA Deleng Lancuk, Bergiat Sembiring.
Setelah selama 2 hari memantau lokasi dan kondisi di lapangan sudah berangsur kondusif aman dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kemunculan si raja hutan, ditambah lagi kegiatan aktivitas pengolahan tanah menggunakan traktor sudah bekerja sebagaimana biasanya, akhirnya Tim Balai Besar KSDA Sumatera Utara menyelesaikan tugas dan misinya, namun tetap melakukan pemantauan dengan membangun komunikasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Apresiasi dan terima kasih tentunya disampaikan kepada berbagai pihak yang sudah ikut dalam kegiatan mitigasi tersebut, semoga kolaborasi yang sudah terjalin dengan baik tetap terus terjaga dan terawat untuk menyelamatkan satwa liar dilindungi serta memberi rasa aman bagi warga dalam beraktivitas.
Kolaborasi dan sinergitas menjadi kunci dalam mitigasi kemunculan harimau
Sumber : Tim Resort TWA Deleng Lancuk – Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5