Di Garis Depan Penyelamatan, Sinergi Damkar dan Konservasi Satwa Liar di Tuban

Jumat, 08 Agustus 2025 BBKSDA Jawa Timur

Tuban, 6 Agustus 2025. Kabupaten Tuban menjadi saksi langkah yang luar biasa dalam upaya perlindungan satwa liar. Dinas Pemadam Kebakaran dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tuban menyelenggarakan Bimbingan Teknis Pencegahan, Penanggulangan dan Penyelamatan Non Kebakaran yang Terkait Satwa Liar (Animal Rescue) sebuah pelatihan strategis yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas personel Damkar dalam menghadapi interaksi negatif antara manusia dan satwa.

 

Dalam kegiatan yang bertempat di pusat pelatihan Damkar Tuban ini, Balai Besar KSDA Jawa Timur (BBKSDA Jatim) melalui Seksi Konservasi Wilayah II Bojonegoro tampil sebagai salah satu narasumber utama. Materi yang disampaikan tak hanya membekali peserta dengan pemahaman regulatif dari Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 hingga aturan turunannya, namun juga membawa mereka menyelami dunia satwa liar yang kerap muncul di wilayah Tuban, seperti ular dan monyet ekor panjang.

 

Pelatihan ini bukan sekadar teori. Di akhir sesi, peserta diajak terjun langsung dalam praktik penanganan konflik satwa, khususnya teknik rescue monyet, sebuah tantangan yang kian sering muncul akibat menyempitnya habitat alami dan bertambahnya interaksi satwa dengan manusia.

 

Salah satu sorotan penting dalam kegiatan ini adalah pentingnya penyelarasan SOP (Standard Operating Procedure) Damkar dengan panduan konservasi, agar keselamatan satwa dan personel tetap seimbang. Usulan ini lahir dari sesi diskusi antara pihak BBKSDA Jatim dan Damkar Tuban, yang sepakat bahwa penyelamatan satwa membutuhkan sensitivitas, pengetahuan spesifik, dan kerja sama lintas sektor.

 

Tak ketinggalan, kehadiran JSI (Jaga Satwa Indonesia) dari Madiun menambah bobot teknis pelatihan. Dengan spesialisasi pada teknik penanganan ular, JSI membawakan materi lapangan yang sangat aplikatif, dari identifikasi jenis ular hingga teknik pengamanan yang aman bagi manusia dan satwa.

 

Pelatihan ini menjadi babak baru dalam upaya konservasi kolaboratif di Jawa Timur. Ketika Damkar dan konservator satwa duduk dalam satu forum, berbagi pengetahuan, dan menyusun langkah bersama, maka yang diselamatkan bukan hanya satu ekor monyet atau ular yang tersesat, melainkan juga harapan, bahwa manusia dan alam bisa hidup berdampingan tanpa saling menyakiti.

 

Menyelamatkan satu satwa bukan hanya aksi heroik, tapi bentuk keberanian untuk menjaga keseimbangan alam. (dna)

 

Sumber: Bidang KSDA Wilayah 1 Madiun – Balai Besar KSDA Jawa Timur

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini