Astacita Summit 2025, Dorong Kolaborasi Strategis untuk Kemajuan Desa Kutagugung

Senin, 14 Juli 2025 BBKSDA Sumatera Utara

Kutagugung, 14 Juli 2025. Desa Kutagugung, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo menyelenggarakan perhelatan Astacita Summit 2025, yang mengusung tema “Forum Kolaborasi Strategi Menuju Masa Depan Desa Kutagugung: Integrasi Pentahelix untuk Aksi Nyata dan Inovasi Desa”, Jumat silam (11/7). Kegiatan tersebut merupakan inisiatif Pemerintah Desa Kutagugung, bekerja sama dengan Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Sumatera Utara (USU). Acara ini diselenggarakan di Camping Ground Dusun I Desa Kutagugung dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, antara lain Wakil Bupati Karo, Komando Tarigan SP, Camat Naman Teran, Kepala Desa Kutagugung, Polsek dan Babinsa Simpang Empat, tokoh masyarakat, pemuda desa, pelaku UMKM, pengusaha di sekitar Danau Lau Kawar, BUMDes Deleng Lancuk dan Akademisi USU.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Karo menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Karo dalam mendukung pengembangan Desa Wisata Kutagugung, khususnya di sektor pariwisata dan pertanian. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor atau model Pentahelix yang melibatkan pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha dan media sebagai kunci dalam membangun desa yang mandiri, sejahtera dan berdaya saing. Potensi Danau Lau Kawar perlu diangkat sebagai ikon destinasi wisata ekologi unggulan. Selain itu, sektor hortikultura sebagai kekuatan ekonomi lokal harus dikembangkan secara modern, berbasis teknologi, dan ramah lingkungan. “Desa Kutagugung harus menjadi pelopor perubahan, bersama kita wujudkan desa yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing, serta mengembangkan sektor ekonomi non-pertanian seperti pariwisata desa, kerajinan tangan, atau industri kreatif berbasis potensi lokal”, ujar Bapak Komando Tarigan.

 

Puncak acara ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Karo melalui Pemerintah Desa Kutagugung dengan LPPM USU, yang akan berlangsung selama 3 (tiga) tahun ke depan. Kerja sama ini akan berfokus pada program pendampingan dan pengembangan desa wisata secara menyeluruh. Usai penandatanganan, dilakukan penyerahan piagam penghargaan kepada Wakil Bupati Karo serta cenderamata simbolis berupa hasil pertanian lokal kepada para tamu undangan.

Rangkaian kegiatan turut diisi dengan diskusi interaktif yang dipandu oleh Samerdanta Sinulingga, S.ST.Par., M.Par. dari LPPM USU. Diskusi ini menghadirkan narasumber utama Prof. Ir. Ar. Nurlisa Ginting, M.Sc., Ph.D., IAI, dan melibatkan berbagai pihak seperti pelaku wisata, UMKM, penggiat media sosial, BBKSDA Sumut, Dinas Pariwisata Karo, BUMDes Deleng Lancuk, serta Kepala Desa. Diskusi bertujuan untuk bertukar pengalaman, menggali ide-ide inovatif, serta menyusun rencana program dan produk unggulan yang akan dikembangkan selama masa pendampingan.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, melalui Resort Taman Wisata Alam (TWA) Deleng Lancuk, menyatakan dukungan penuh terhadap pengembangan wisata alam di Kutagugung, khususnya dalam bentuk jelajah hutan (forest trekking), pengamatan burung (bird watching), serta ekowisata di kawasan Danau Lau Kawar.

Astacita Summit 2025 bukan sekadar forum diskusi, melainkan titik tolak kolaboratif menuju transformasi Desa Kutagugung sebagai desa wisata yang inovatif dan berdaya saing, sekaligus model percontohan bagi desa-desa lain di Sumatera Utara.



 

Peserta kegiatan melaksanakan foto bersama

 

Sumber: Resort TWA Deleng Lancuk - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini