Senin, 07 Juli 2025 BBKSDA Sumatera Utara
Pohon Induk Jenis Meranti di SM Siranggas
Kecupak II, 7 Juli 2025. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, melalui Resort Suaka Margasatwa (SM) Siranggas, bekerja sama dengan Yayasan Orangutan Sumatera Lestari (YOSL) dan Masyarakat Mitra POLHUT (MMP) melaksanakan kegiatan patroli pengamanan kawasan di SM Siranggas pada tanggal 23 Juni hingga 2 Juli 2025.
Kegiatan patroli rutin tersebut merupakan upaya preventif dan represif untuk melindungi kawasan hutan dari berbagai bentuk gangguan, termasuk perambahan dan perburuan liar, mencegah dan membatasi ruang gerak pelaku perusakan hutan, menjaga keutuhan ekosistem dan keberadaan satwa liar di kawasan SM Siranggas. Selama kegiatan patroli, Tim melakukan pemeriksaan langsung di lapangan dengan cara menyusuri kawasan hutan untuk memantau kondisi ekosistem, memeriksa potensi gangguan dan mengidentifikasi ancaman terhadap flora dan fauna.
Berdasarkan hasil pengecekan lapangan, Tim menemukan beberapa jerat yang berpotensi membahayakan keselamatan satwa liar. Jerat-jerat ini langsung diamankan untuk kemudian dimusnahkan di Kantor Seksi Konservasi Wilayah I Sidikalang. Temuan ini juga dikoordinasikan dengan perangkat desa setempat dan masyarakat agar bersama-sama dapat mencegah kejadian serupa.
Selama berjalan menyusuri rimba, Tim juga mencatat potensi keanekaragaman hayati, termasuk keberadaan pohon induk dan tanda-tanda satwa liar. Semua data yang ditemukan di lapangan, seperti: Anggrek Tanah, sarang Orangutan, sarang Beruang Madu, Bulu Rangkong, bekas cakaran Beruang, jejak Harimau, Kantong Semar (Nepenthes), jejak beruang, jejak babi hutan, jerat, dicatat menggunakan aplikasi SMART MOBILE sebagai bagian dari sistem pemantauan terpadu.
Kegiatan ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga mitra dan masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan dan satwa liar. Melalui patroli rutin dan pelibatan masyarakat, diharapkan kawasan SM Siranggas tetap terjaga sebagai habitat penting bagi keanekaragaman hayati di Sumatera Utara.
Anggrek Tanah dan |
Tim menemukan jerat di lapangan |
Sumber: Resort Konservasi Siranggas-Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5